Kisah seorang perempuan, yang merasakan indahnya jatuh cinta lagi..
entah jatuh cinta saling bertepuk tangan atau bertepuk sebelah tangan yaaah namanya..
Suatu malam, sebut saja Rara si perempuan yang yaaah,dia suka sibuk , entah untuk melepas kesendirian atau bagaimana memang takdirnya untuk bersibuk sibuk ria.
Rara menerima sms, ada suatu ajakan untuk ibadah, ketempat yang tak biasa dia kunjungi. berfikir cukup lama,dan akhirnya ada ajakan tambahan juga dari Didi,sekalian makan Ice cream yuk (waah,Rara paling suka ice cream,apalagi diajak di salah satu tempat favouritenya)Rara membalas.. "aku butuh transport,tlg disediakan, dan Didi menjawab" mau kujemput? Rara senang mndapat jawaban itu, tapi untuk menjaga gengsi "besok kabari aku lagi Di.. "
Keesokan pagi, Rara masi bimbang,antara menerima ajakan atau tidak. bukan masalah tempat ibadahnya, karena masih satu atap juga, cuma beda pintu (istilah aneh juga)
Akhirnya saat kuliah berlangsung, Rara sms Didi, bertanya: nanti jadi ga Di?
balasan cepat darinya: "iya, jadi."
Entah Rara harus merasa bahagia secepat itu atau bagaimana, Rara blum ijin ke ortunya, apalagi, tempatnya cukup jauh, satu setengah jam dengan mobil,itupun dengan kecepatan sedang,kalau santai mungkin 2 jam. Tapi sama Didi, naik motor, tak masalah untuk Rara, tapi apakah ortunya mengijinkan.. berharap yang baik sajalah, gumam Rara optimis dalam hati.
Sudah pukul 5 sore, Didi berjanji menjemput pk 6 sore,
Perlahan, Rara bicara dengan Mamanya, tak terlalu banyak bicara, cuma Mama aga kaget.. Didi siapa? Rara memang tak pernah bercerita banyak soal Didi dan Didi juga jarang berkumpul bersama teman segenk Rara,karena Didi berasal dari luar kota.
Tapi, uhm..entah kenapa Papa Rara tak menyetujui kepergian Rara, seperti tak ikhlas.. Rara agak merasa aneh, kenapa jika hari-hari sebelumnya,kalau Rara ingin pergi malam bersama teman-temannya enatah cewe atao cowo, Papa Rara tak terlalu sekeras ini melarang. tapi Rara bersikukuh untuk tetap pergi.
akhirnya Didi datang menjemput hampir pukul 7 malam,dia sempet berpamit dengan Mama rara, tapi Mama rara tak terlalu menghiraukan. ada apa yah..?
Di perjalan, rara tak terlalu canggung dengan Didi, secara, mereka memang sudah akrab sejak beberapa bulan terakhir ini, akrab melalui sms atau berkomen ria di Fb. hahaha. kebetulan Didi masih bersanak keluarga dengan Dedy yang juga sahabat baik Rara.
Didi banyak bercerita tentang hal-hal umum,pekerjaannya, terkadang mendengar cerita Rara,cerita keluarganya, dan yang lucu,dia sempat bertanya tentang kepergian Rara ke kota di Kalimantan 2bulan lalu, karena dia belum tau Rara memiliki saudara perempuan disana.
Hampir mendekati jalan tempat ibadah itu, Rara dan Didi membeli beberapa persembahan di salah satu tempat perbelanjaan. Saat Rara dan Didi berada di Kasir, Didi menyerahkan uang dari dompetnya dan diberikannya untuk Rara, Rara sempat tertegun sebentar ~seperti sosok yang dirindukan Rara, dewasa dan cara nya membayar dan diberikan ke Rara, kecil memang,tetapi bisa membuat Rara tertegun sesaat..~ bukan berarti Rara matre, yang lebih terfokus, dari caranya Didi menyerahkan,ikhlas sekali.
Mendekati tempat Ibadah itu..
Lampu-lampu hotel berbintang ,resort-resort,restoran, cafe sepanjang jalan..membuat Rara bahagiaaaa sekali, ~Rara sangat menyukai suasana seperti ini.. Nice..~ yang lebih membuat Rara tak habis pikir,kenapa bisa dengan Didi, diluar dugaan Rara bisa dijemput Didi dan berdua dalam perjalanan yang cukup memakan waktu aga lama.
Agak canggung bagi Rara berada pada tempat ibadah ini, tapi berusaha terlihat tak ragu-ragu. selesai ibadah Rara,Didi,dan sepasang teman mereka, makan bersama dalam satu deretan meja. Didi memilih teapt duduk di depan Rara, saat makan, Hp Didi berbunyi, Rara menduga, pasti cewe, dan sepertinya itu Sisi, cewe yang lagi dekat dengan Didi, tapi anehnya, teman-teman Rara dn Didi sedikit yang tau kedekatan mereka, teman -teman Rara dan Didi masih lebih percaya, Rara dan Didi memang sedang dekat.
Tak lama telponnya di tutup,dan mereka asyik mengobrol dengan teman yang mereka jumpai disana,suasana yang membuat hati Rara nyaman, tak ada yang diragukan sepertinya.
Mereka sempat menikmati acara sesaat,tapi Rara aga curiga, Didi terus memegang hapenya, dan akhirnya, ada 2 perempuan dewasa yang didekat mereka, dan Didi mengulurkan tangan,dan berkenalan, Rio bertanya pada Didi tentang 2 perempuan itu, dan Didi cuma manjawab aku kenal di Facebook. Lama diperhatikan Rara "uhmm tak asing untukku.. aku tau siapa mereka"gumam Rara.
Saat perjalan pulang, Didi menurunkan kecepatannya, sangat pelan.. "Biar dapet lebih lama melancong nih"alasannya, tapi untuk Rara, why not, meskipun dalam hati Rara, bagaimana nanti menghadapi Papa dan Mama nya dirumah karena bersikeras tetap pergi.
Suasana yang sangat romantis untuk Rara,melewati deretan lampu jalanan dimalam hari sepanjang tempat wisata yang terkenal di dunia (andai sajaaa dia belum dekat dengan si Sisi..berharap lah Rara..)
sempat dipancing Rara, mengenai Sisi, tapi Didi tak mau menjawab dengan tegas, siapa Sisi, seperti memberikan harapan untuk Rara, tapi apa Rara bisa percaya begitu saja, apa lagi, tadi sempat berkenalan dengan 2 kakak perempuan Sisi, walaupun Sisi jauh disana, tapi mereka dekat dengan komunikasi. walaupun pada titik itu , Rara lebih unggul daripada Sisi,karena Rara bisa berada di dekat Didi, apa Didi bisa merubah hatinya untuk berada di dekat Rara, belum terjawab untuk detik ini, Rara tetap merasa pesimis, dia terus teringat status Didi dan Sisi yang terkadang seperti bermain teka-teki yang harus Rara pecahkan. sudah tersimpulkan untuk Rara, tapi kenapa tak ada ketegasan dari Didi, cuma untuk menjawab..iya,, aku lagi dekat dengan Sisi. tapi kenapa cuma dijawab.."Ga, aku akan menjawab comen dari siapapun di Fb", atau "pasti aku akan membalas siapaun yang meng sms ku." Tegas kah jawaban itu untuk Rara.
Yang pasti malam itu, rara berusaha mengesampingkan perasaan penasaran itu, karena yang harus dinikmati adalah malam minggu bersama laki-laki yang diam-diam Rara suka.
Pukul 10.30, terlambat 30 menit dari waktu yang dijanjikan Rara sama Mama nya..
Didi menunggu dengan tenang,sampai Rara berhasil masuk kedalam rumah.
Apa ini menjadi kenangan manis cuma untuk Rara?
malam minggu dengan laki-laki yang disukainya, ngedate terselubung bagi Rara, tapi si Didi tak menyadari kekaguman Rara padanya.
Bagaimana sikap Rara selanjutnya memantapkan hati , apa terus melanjutkan rasa penasaran melihat hubungan Didi dan Sisi yang berjarak lautan. bisakah Rara mengambil hati Didi..
Berusahalah terus Rara, dan jangan lupa berdoa, jika memang Didi untukmu, jodoh tak kan lari kemana.